Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PENGERTIAN ZAKAT (ZAKAT DALAM PERSPEKTIF FIQIH )


A. Zakat                                                                  

1. Pengertian Zakat 
Zakat berasal dari bentuk kata zakat berarti “ suci”, ”baik”, “tumbuh” dan “berkembang”. Secara istilah zakat adalah sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu.(1)Kata zakat berarti menumbuhkan, memurnikan, mensucikan, memperbaiki yang berarti pembersihan diri dari apa yang didapatkan setelah pelaksanaan kewajiban zakat.(2) 

Para pemikir ekonomi Islam mendefinisikan zakat sebagai harta yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau pejabat yang berwenang kepada masyarakat umum atas individu yang bersifat mengikat, final, tanpa mendapatkan imbalan tertentu yang dilakukan pemerintah sesuai dengan kemampuan pemilik harta.(3) 

Esensi zakat adalah pengelolaan sejumlah harta yang diambil dari orang yang wajib membayar zakat (muzakki) untuk diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya (mustahiq). Pengelolaan (manajemen) itu meliputi kegiatan pengumpulan (penghimpunan) penyaluran, pendayagunaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban  harta zakat.(4)

Sedangkan menurut terminologi syari’ah (istilah syara’) zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu.

Sambungan: Klik
                                                             
1. Didin Hafinuddin, Paduan Praktis tentang Zakat, Infaq, Sedekah, h. 13 
2. Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam 
3. h. 235 3 Gazi Inayah, Teori  Komprehensif tentang Zakat dan Pajak, h. 03 
4. Suparman Usman, Hukum Islam (Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam data Hukum Indonesia), h.  158 

Post a Comment for "PENGERTIAN ZAKAT (ZAKAT DALAM PERSPEKTIF FIQIH )"